Patogen : Cercospora capsici
Gejala : Gejala akan nampak pada daun, tangkai dan batang.
Bercak berbentuk oblong (bulat) sirkuler dimana bagian tengahnya mengering berwarna abu-abu tua dan warna
coklat dibagian pinggirannya, dan daun menjadi tua
(menguning) sebelum waktunya.
sering disebut bintik mata kodok (frog eyes).
cenderung lebih banyak menyerang tanaman tua.
buah.
panjang, kangkung, labu, mentimun, oyong,
paria, seledri, tomat, dan terung.
Fungisida yang mampu untuk mengatasi penyakit bercak daun
Tapi yang harus diingat ketika menanam cabai agar bisa tumbuh dengan subur dan sehat serta tidak mudah terserang hama maupun penyakit adalah yang pertama dilakukan.
1.Pengapuran. Tanaman dapat tumbuh baik pada tanah yang mempunyai
kisaran pH tertentu, karena pH tanah berpengaruh terhadap penyerapan
unsur hara oleh tanaman. Jika pH tanah tidak sesuai, maka pertumbuhan
tanaman menjadi kurang optimum, sehingga rentan terhadap serangan OPT.
Pada umumnya kemasaman tanah untuk tanaman sayuran dan palawija
berkisar pada pH 5,6-6,8. Jika pH tanah kurang dari kisaran angka tersebut
dapat dilakukan pengapuran menggunakan dolomit atau kaptan yang
dilakukan minimal 1 bulan sebelum tanam.
2.Pemupukan. Tanaman memerlukan unsur makro dan mikro yang sesuai
dengan kebutuhannya agar dapat tumbuh optimal. Tanaman yang kelebihan
atau kekurangan unsur hara akan rentan terhadap serangan OPT.
Pemupukan Nitrogen yang berlebihan akan mengakibatkan ukuran sel
tanaman membesar dengan dinsing sel yang lebih tipis. Akibatnya patogen
dan hama lebih mudah menembus.
Kekurangan unsur Fosfat dan Kalium akan mengakibatkan tanaman mudah terserang oleh penyakit. Dengan demikian pemupukan harus berimbang.
kisaran pH tertentu, karena pH tanah berpengaruh terhadap penyerapan
unsur hara oleh tanaman. Jika pH tanah tidak sesuai, maka pertumbuhan
tanaman menjadi kurang optimum, sehingga rentan terhadap serangan OPT.
Pada umumnya kemasaman tanah untuk tanaman sayuran dan palawija
berkisar pada pH 5,6-6,8. Jika pH tanah kurang dari kisaran angka tersebut
dapat dilakukan pengapuran menggunakan dolomit atau kaptan yang
dilakukan minimal 1 bulan sebelum tanam.
2.Pemupukan. Tanaman memerlukan unsur makro dan mikro yang sesuai
dengan kebutuhannya agar dapat tumbuh optimal. Tanaman yang kelebihan
atau kekurangan unsur hara akan rentan terhadap serangan OPT.
Pemupukan Nitrogen yang berlebihan akan mengakibatkan ukuran sel
tanaman membesar dengan dinsing sel yang lebih tipis. Akibatnya patogen
dan hama lebih mudah menembus.
Kekurangan unsur Fosfat dan Kalium akan mengakibatkan tanaman mudah terserang oleh penyakit. Dengan demikian pemupukan harus berimbang.
1. Sanitasi dengan cara memusnahkan dan atau sisa-sisa tanaman yang terinfeksi/terserang
lapangan
populasi spora di lapangan.
Fungisida bercak daun:
Ketika tanaman cabe umur satu minggu sampai umur 4 minggu Biasanya saya menggunakan fungisida sistemik seperti Acrobat atau Amistartop untuk pencegahan/pengendalian penyakit bercak daun.Karena untuk tanaman yang masih kecil masih sangat lemah jadi harus menggunakan fungisida yang bekerja cepat mengendalikan penyakit
ketika tanaman cabe umur satu bulan keatas bisa mengganti dengan fungisida kontak dengan bahan aktif Klorotalonil atau Propineb dll.
Jika tanaman masih terserang penyakit bisa menggunakan fungisida sistemik lagi sampai serangan berhenti.
2 Alto 100 SL Siprokonazol 3
3 Amcore 250 EC. Difenokonazol 3
4 Amistartop 325 SC Azoksistrobin + Difenokonazol 11+3
6 Antracol 70 WP Propineb M3
7 Anvil 50 SC Heksakonazol 3
8 Apicozol 250 EC Propikonazol 3
9 Bencore 250 EC Difenokonazol 3
11 Bettup 200 EC Tebukonazol 3
12 Booster 250 EC. Difenokonazol 3
13 Centazole 250 EC Difenokonazol 3
14 Colanta 70 WP. Propineb M3
15 Cuprarikh 50 WP Tembaga oksiklorida M1
17 Daconil 75 WP Klorotalonil M5
18 Delsene MX 80 WP: Mankozeb + karbendazim M3+1
20 Folicur 25 WP Tebukonazol 3
21 Folicur 250 EC. Tebukonazol 3
22 Haticol 70 WP Propineb M3
23 Indar 240 SC. Fenbukonazol 3
24 Klorotop 75 WP Klorotalonil M5
25 Mainsul 80 WP. Belerang M3
26 Mancothane 80 WP: Mankozeb
28 Manzate 82 WP: Mankozeb M3
29 Microthiol 80 WG: Belerang M3
30 Nativo 75 WG: Trifloksistrobin + tebukonazol 11+3
32 Nemispor 80 WP: Mankozeb M3
33 Nemispor 80 WP : Mankozeb M3
34 Oryzole 250 EC Difenokonazol 3
35 Paskal 50 WP Karbendazim 1
36 Pemulus 80 WG Belerang M3
37 Platoon 75 WP Klorotalonil M5
38 Polycom 70 WG. Metiram M3
39 Primazol 250 EC Difenokonazol 3
40 Proram 80 WP Mankozeb M3
41 Puanmur 50 SP :Asam khloro bromo iso sianurik O
43 Ramoos 250 EC: Difenokonazol 3
44 Remazole 250 : Propikonazol 3
45 Renzo 250 EC. Difenokonazol 3
46 Riosol 250 EC Difenokonazol 3
47 Rolizol 250 EC. Difenokonazol 3
48 Rovral 50 WP Iprodion 2
49 Rubigan 120 EC. Fenarimol 7
50 Sanvory 75 WP Klorotalonil M5
51 Scomax 250 EC. Difenokonazol 3
52 Score 250 EC Difenokonazol 3
54 Scorpio 250 EC Difenokonazol 3
55 Sidazeb 80 WP Mankozeb M3
56 Spoore 250 EC Difenokonazol 3
57 Sulphorus 80 WG Belerang M3
58 Sultricob 93 WP Tembaga oksi sulfat
60 Tilt 250 EC. Propikonazol 3
61 Tonikur 25 EC. Tebukonazol 3
62 Topsin 500 SC. Metil tiofanat 1
63 Topsin M 70 WP Metil tiofanat 1
64 Topsindo 70 WP Metil tiofanat
66 Trivia 73 WP Propineb+fluopikolid
67 Velimex 80 WP Maneb + zineb M3
68 Volney 80 WGb. Belerang M3
69 Vondozeb 80 WP Mankozeb M3
70 Ziflo 76 WG Ziram M3
71 Ziflo 90 WP Ziram M3
72 Zylene 80 WG. Belerang
No comments:
Post a Comment