Thursday, May 31, 2018

Penyebab mati pucuk pada cabe dan obat untuk mengatasinya

Artikel ini kami susun dari beberapa sumber dan dari hasil pengalaman pribadi selama bertahun-tahun menjadi petani cabe.

Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk petani cabe khususnya petani pemula.

Penyebab mati pucuk pada tanaman cabe adalah akibat dari serangan fungi Colletotrichum capsici,

Fungi ini selain menyerang buah cabe atau biasa disebut patek juga menyerang pucuk tanaman cabe.

Penyebab mati pucuk pada cabe 


2.1.1. Klasifikasi Colletotrichum capsici
Klasifikasi fungi Colletotrichum capsici pada tanaman cabai (Capsicum
annum L.) menurut Alexopoulus (1996) yaitu:

Kingdom : Fungi
Divisi : Aschomycota
Classis : Ascomycetes
Order : Melanconiales
Family : Melanconiaceae
Genus : Colletotrichum
Species : Colletotrichum capsici


2.1.2. Morfologi Colletotrichum capsici
Fungi Colletotrichum capsici mempunyai konidiofor yang pendek dan
konidia dibentuk dalam aservulus.

Colletotrichum mempunyai stroma yang terdiri dari massa miselium yang berbentuk aservulus, bersepta, panjang antara 30-90 μm, umumnya yang berkembang merupakan perpanjangan dari setiap aservulus.

Konidia berwarna hialin, bersel tunggal dan berukuran 5-15 μm (Daniel, 1972).
Aservulus tersusun di bawah epidermis tumbuhan inang. Epidermis pecah
apabila konidia telah dewasa.

Konidia keluar sebagai percikan berwarna putih, kuning, jingga, hitam atau warna lain sesuai dengan pigmen yang dikandung konidia.

Diantara bangsa Melanconiales yang konidianya cerah (hialin) adalah
Gloeosporium dan Colletotrichum. Keduanya mempunyai konidia yang
memanjang dengan penciutan di tengah



Gejala Serangan
Gejala awal serangan fungi C. capsici yang terdapat pada tanaman cabai
mula-mula berbentuk bintik-bintik kecil berwarna kehitaman dan berlekuk, pada
buah yang masih hijau atau yang sudah masak.

Bintik-bintik ini tepinya berwarna
kuning, membesar dan memanjang. Bagian tengahnya menjadi semakin gelap (Semangun, 1994).

Menurut Rukmana & Oesman (2002), pada buah yang terserang fungi C. capsici akan menjadi busuk berwarna seperti terkena sinar matahari yang kemudian menyebabkan busuk basah berwarna hitam.

Pada tahap awal infeksi konidia Colletotrichum yang berada di permukaan kulit buah cabai merah akan berkecambah dan membentuk tabung perkecambahan.

Setelah tabung perkecambahan berpenetrasi ke lapisan epidermis
kulit buah cabai merah maka akan terbentuk jaringan hifa.

Kemudian hifa intra dan interseluler menyebar keseluruh jaringan dari buah cabai merah (Photita, et al., 2005)

Tanaman cabai dewasa yang terkena fungi C. Capsici akan menimbulkan
gejala mati pucuk, kemudian menjalar pada daun bawah dan batang,
menimbulkan busuk kering berwarna coklat kehitam-hitaman.

Fungi C. capsici menyebar dengan cepat dengan timbulnya gejala yang cepat (Rukmana & Oesman, 2002)




Siklus Hidup Fungi Colletotrichum capsici
Siklus hidup dari fungi C. capsici yang terdapat pada tanaman cabai yaitu
berawal dari buah, masuk menginfeksi biji.

Pada umumnya fungi tersebut
menginfeksi semai yang tumbuh dari biji buah yang sakit. Fungi C. capsici juga
menyerang daun dan batang, hingga buah tanaman dan dapat mempertahankan
dirinya dalam sisa-sisa tanaman sakit.

Konidium dari fungi akan disebarkan oleh
angin (Semangun, 1994).
Spora fungi Colletotrichum dapat disebarkan oleh angin dan percikan air
hujan dan pada inang yang cocok akan berkembang dengan cepat (Dickman,
1993).

Pertumbuhan awal fungi Colletotrichum membentuk koloni miselium yang
berwarna putih dengan miselium yang timbul di permukaan, kemudian perlahan-
lahan berubah menjadi hitam dan akhirnya berbentuk aservulus.

Aservulus berwarna merah muda sampai coklat muda merupakan kumpulan massa konidia (Rusli & Zulpadli, 1997).



Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kehidupan Colletotrichum capsici
Pertumbuhan fungi Colletotrichum capsici sangat dipengaruhi oleh faktor
lingkungan. Faktor lingkungan tersebut adalah:

1. pH
pH sangat penting dalam mengatur metabolisme dan sistem-sistem enzim.
Bila terjadi penyimpangan pH, maka proses metabolisme fungi dapat
terhenti. Menurut Yulianty (2006), pH optimal untuk pertumbuhan fungi
Colletotrichum capsisi yang baik adalah pH 5-7.




Suhu
Suhu optimum pertumbuhan Colletotrichum capsici yaitu antara 24-30o C (Nurhayati, 2011) dengan kelembaban relatif antara 80-90% (Rompas, 2001).

3. Musim
Pertumbuhan fungi C. capsici kurang baik pada musim kemarau dan lahan
yang mempunyai drainase baik. fungi tersebut dapat dibantu oleh angin
dan hujan untuk penyebaran konidia (Semangun, 1991).


Obat mati pucuk pada cabe 



Penyakit mati pucuk Colletotrichum spp. dikendalikan dengan fungisida klorotalonil (Daconil ® 500 F, 2g/l) atau Propineb (Antracol ® 70 WP, 2g/l). Kedua fungisida ini digunakan secara bergantian.
Obat mati pucuk pada cabe





1 Asilbenzolar-S-metil + Mankozeb Bion M 1/48 WP M3 + P

2 Azoksistrobin Amistar 250 SC 11

3 Azoksistrobin + Difenokonazol Amistartop 325 SC 11 + 3

4 Belerang Microthiol 720 F M3

5 Belerang Microthiol 720 F M3

6 Belerang Microthiol 80 WG M3

7 Belerang Pemulus 80 WG M3

8 Belerang Sulphorus 80 WG M3

9 Belerang Volney 80 WG M3

10 Belerang Zylene 80 WG M3

11 Belerang Bleng-S 80 WP M3

12 Belerang Inskap 80 WP M3

13 Belerang Kanmulus 80 WG M3

14 Benomil Benovap 50 WP 1

15 Benomil Magenta 50 WP 1

16 Benomil Mastarin 25 EL 1

17 Difenokonazol Scorpio 250 EC 3

18 Fenarimol Rubigan 120 EC 7

19 Heksakonazol Anvil 50 SC 3

20 Heksakonazol Conasol 50 SC 3

21 Heksakonazol Danvil 50 SC 3

22 Heksakonazol Kontaf 50 SC 3

23 Heksakonazol Nazole 50 SC 3

24 Heksankonazol Heksa 50 SC 3

25 Iminoktadintris (albesilat) Belkute 40 WP ?

26 Iprodion Rovral 50 WP 2

27 Kaptan Ingrofol 50 WP M4

28 Kaptan Ingrofol 50 WP M4

29 Karbedazim Fitokarb 50 WP 1

30 Karbedazim Paskal 50 WP 1

31 Kasugamisin Kasumin 20 SL 24

32 Klorotalonil Broconil 75 WP M5

33 Klorotalonil Daconil 75 WP M5

34 Klorotalonil Fitonil 75 WP M5

35 Klorotalonil Platoon 75 WP M5

36 Klorotalonil Sanvory 75 WP M5

37 Klorotalonil Agronil 75 WP M5

38 Klorotalonil Daconil 500 SC M5

39 Klorotalonil + Mandipropamid Revus Opti 440 SC 40 + M5

40 Maneb Trineb 80 WP

No comments:

Post a Comment